Kamis, 10 Oktober 2013

Kasih Ibu sepanjang jalan

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... selamat jalan Ibunda dari teman kuliah saya Nurfitriah.... semoga alloh memberikan tempat terbaik di sisiNya, melapangkan kubrunya dan menerima iman dan islam ibunda.

ya sebetulnya ibunda teman saya ini meninggal tanggal 6 oktober lalu namun baru kemarin teman saya ini mengabari saya sembari meminta do'a dan mengaharap saya datang di hari ke-7 wafatnya ibunda.

sungguh saya shock sekali mendengar kabar yang tiba-tiba ini dan tak terkira rasanya bagaiaman teman saya ini dapat melewati ujian ini dalam kondisi lemah fisiknya karena ternyata sebelum ibunda meninggal teman saya ini dirawat di rumah sakit dengan diagnosa Typus dan DBD prediksi saya sih mungkin teman saya ini kelelahan karena sedang menyelesaikan tugas akhirnya di kampus...dan
betapa saya kesal sekali kenapa teman saya ini tidak mengabarkan saya atau teman-teman yang lain perihal ini. teman seperti apa saya yang tidak tau kabar apapun dan tidak mau mencari tau.. kesal sekesal kesalnya saya namun saya tidak bisa bersungut-sungut pada nya dalam kondisi seperti ini.

saya tanya ibundanya sakit apa dan teman saya menjawab ibundanya kecapean karena harus menungguinya di rumah sakit...di sinilah hati saya sekali lagi meringis pedih getir sekali rasanya nggak bisa dibayangkan bagaimana teman saya sepertinya kuat sekali melewati ini karena meski tak bertatap muka namun saya yakin teman saya ini orang yang sangat kuat terlihat jelas dia tidak mengumbarnya di sosmed manapun jarang sekali bukan.

seorang ibu merelakan tenaga, fikiran, waktu dan biaya bahkan apapun untuk anaknya hingga ia melupakan kesehatannya demi kesehatan anaknya. dari kita kecil hingga kita dewasa..mampukah kita kelak memperlakukan hal yang sama seperti mereka lakukan pada kita ketika mereka betul-betul membutuhkan bantuan kita bahkan mungkin hanya sekedar menemaninya di waktu kesepiannya.

ah... rasanya sesak sekali dada saya... teramat sesak... apa yang sudah saya lakukan untuk ummi... apa yang sudah saya berikan padanya dan mampukan saya kelak membalas jasa-jasanya yah paling tidak membuat mereka merasa memiliki anak yang berbakti pada mereka meskipun saya yakin betul segala jasa-jasa orang tua tak mampu terbalas meski dengan materi berlimpah sekalipun. takan pernah rasanya.

ya ibunda teman saya mungkin terlalu mengkhawatirkan kondisi anaknya hingga ia tak memperdulikankondisi badannya sendiri meskipun saya faham betul bahwa kematian adalah takdir alloh sudah tertulis sejak di masa kandungan dulu. ya meski begitu tapi dari sini kita banyak belajar betapa kasih ibu sepanjang jalan, sepanjang zaman, sepanjang masa....
pict form google

kasih ibu... kepada betapa
tak terhingga sepanjang masa...
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia....


sepenggal lagu ini.. begitu dalam maknanya... begitu menyiratkan bahwa kasih ibu tak terganti, tak berharap kembali.. ketulusan yang takan kita dapati dari siapapun selain ibu....

hingga detik ini rasanya saya belum melakukan apapun untuk kebahagiaan ummi tapi saya berjanji ummi akan selalu terus berusaha membahagiakan ummi....memberi yang terbaik untuk ummi.... menemani ummi di sisa umur ummi... tak ada lagi yang akan membuat ummi menangis seperti hari-hari kemarin.

ummi... maafkan jika belum memberikan yang ummi harapkan, belum memberikan ummi waktu luang tanpa memikirkan apapun selain berserah, beribadah pada alloh saja, maafkan juga kami ummi juga bapak.... kami belum membawa kalian pada kesejahteraan, ketenangan... maaf jika hingga saat ini kalian masih tetap harus bekerja keras untuk kami. tapi.. suatu hari nanti dan insyaalloh ummi dan bapak akan menuai apa yang kini telah kalian tanam.

tentunya juga untuk ibunda teman saya do'a yang terbaik untuknya. semoga kelak dipertemukan kembali di surgaNya.

terima kasih untuk semua ibu di seluruh bumi ini. 

love u Ummi...love u Ummi, love u Ummi dan bapak.... semoga alloh memberikan kami kesempatan memberikan yang terbaik untuk kalian. memberi kebahagiaan yang selama ini kalian harapkan. *hugs n kiss*

selagi orang tua kita masih hidup semampu kita untuk senantiasa membahagiakannya. dimulai dari hal kecil misalnya menjaga hatinya. jika sudah tiada hanya do'a anak shaleh/hah lah penolongnya.

apapun yang kita lakukan kebaikan ataupun keburukan itu akan berimbas kepada orang tua kita. 

sejatinya manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya pada apa yang mereka pimpin. termasuk orang tua kepada anaknya dan sebaliknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar