Minggu, 12 Mei 2013

Analis gangguan hati, jiwa dan fikiran

rasa khawatir/kecemasan akan sesuatu hal yang berlebihan pada dasarnya memang tidak baik
atau rasa ketakutan atau intimidasi dari segi apapun sekecil apapun tetap akan berdampak pada masa yang akan datang dan akibatnya bisa baik bahkan buruk sekalipun. berdampak baik jika bisa me-manage bentuk intimidasi itu dengan baik yaitu dengan tetap berfikiran possitive dan kesiapan mental melewatinya dengan penuh kepercayaan tanpa ada dorongan kecemasan yang berlebihan apalagi rasa ketakutan yang kurang terkontrol.

beberapa bulan lalu ada hal yang fenomenal di lingkungan tempat tinggal saya seorang tetangga gadis yang beranjak remaja atau bisa dibilang ABG lah saya mengenalnya sebagai sosok gadis cantik,centil dan periang sekali suka bercanda juga cukup rajin. ia sering membantu uwak saya  mengupas kulit bawang putih untuk
kembali dijajakan di pasar tentunya dengan imbalan bahkan adik saya yang terkecil pun sering ikut membantu bahkan tak jarang saya juga ikut membantu adik saya untuk menyelesaikan pekerjaannya karena jika menghabiskan 1 karung bawang putih /orang akan mendapat upah Rp. 5000-10.000 lumayan kan untuk jajan. saya sih hanya membantu adik saya agar pekerjaannya cepat selesai dan tak tertinggal oleh teman nya yang lain. begitu pun juga dengan gadis remaja ini biasanya upah yang ia dapatkan pasti akan diminta oleh bapaknya yang memang pengangguran ini untuk hanya sekedar membeli rokok atau kopi.
suatu kejadian yang menimpa gadis ABG ini dimana mengundang banyak spekulasi dan opini bahkan terkesan berasumsi yang berlebihan. entah ada angin apa tiba-tiba gadis ini berteriak histeris mengoceh tanpa sebab musabab dan pandangannya kosong entah menerawang kearah mana. para tetangga yang mulai berdatangan kerumahnya sudah mulai berspekulasi ada yang bilang di cekok obat-obatan terlarang sejenin narkoba dan minuman keras lah, ada yang bilang kerasukan setan dan ada yang bilang depresi tingkat awal. saya yang kebetulan menjenguk kesana karena setelah 1 hari gadis ini mengalami kejadian seperti ini belum juga membaik maka saya putuskan untuk melihat keadaan yang sebenarnya. sampai disana sudah banyak sekli orang dan yang saya tidak mengerti kenapa ada salah satu tetangga yang bersikeras menyangka bahwa gadis ABG ini kerasukan sambil memencet jempol kaki si gadis tetangga ini melontarkan pertanyaan yang menurut saya kurang baik ia memperlakukan gadis ini seakan dirasuki makhluk halus dan seakan memvonis bahwa dia sedang dirasuki salah satu tetangga kami yang lain yang telah meninggal dalam usia muda dsb. ini jelas dapat menyinggung perasaan keluarga almh. bila ada yang mendengarnya lalu tak berapa lama seorang tokoh atau sesepuh yang juga adalah seorang guru ngaji dikampung saya dan saya pernah juga mengaji padanya datang dan mulai melakukan penerawangan dan pengobatan belaiu pun sama berasumsi bahwa gadis ini kerasukan lalu kemudian memang gadis ini menunjukan seolah ia sedang dirasuki makhluk halus tapi entah kenapa saya seperti tidak melihat tanda-tanda itu meskipun mungkin memang saya tidak berkompeten dalam hal ini tapi saya melihat raut wajahnya dan suara yang keluar dari mulutnya tidak ada beda layaknya seorang yang sedang kerasukan dan entah ritual apa yang sedang beliau lakukan seolah-olah meminta makhluk halus yang sedang merasuki badan si gadis untuk keluar dan pergi dari badan tersebut dan diajukan pertanyaan bahwa apa yang roh tsb minta agar mau keluar di badan si gadis yang saya tangkap dari kata-kata yang keluar dari mulut si gadis adalah seperti ia hanya sedang ngoceh tidak jelas dan asal dalam mengeluarkan kata-kata. sang guru pun kemudian meminta botol kosong sebagai media untuk roh ini keluar dari badan si gadis dan akan dimasukan dalam botol lalu kemudian berlagak seperti para "pemburu hantu" yang sempat tayang disalah satu stasiun TV bergaya seolah-olah betul memindahkan roh dari bdana si gadis kemudian memasukannya dalam botol dan menutupnya kembali dengan rapat dan meminta pihak keluarga untuk membuang botolnya di aliran sungai. jujur dalam hati saya ini bukan soal percaya atau tidak dengan hal seperti ini hanya saja saya melihat dari sudut pandang saya dan beberapa orang yang menganalis betul keadaan si gadis ini terlihat memang tidak seperti orang yang kerasukan pada umummnya.
berganti hari setelah itu ternyata belum ada perubahan yang signifikan dari si gadis justru ia masih saja sering mengoceh, berbicara melantur dan mengutarakan banyak keinginan meskipun terkadang ia menunjukan keadaan normal seperti biasanya. maka kemudian banyak tetangga untuk mengusulkan pengobatan kejiwaan karena di khawatirkan si gadis ini di cekok untuk minum obat2 terlarang dan minuma keras yang hingga bisa saja mengakibatkan orang yang seperti sedang beler.
hingga saat ini keluarga terus mengupayakan pengobatan baik secara medis maupun non media karena ini penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan yang tidak semudah pengobatannya dengan penyakit badaniah...
penyakit seperti kompleks sekali mengurutkan pada akar mula semua yang mengganngu fikirannya yang semakin hari membatin di bawah alam sadarnya sehingga akhirnya pertahanannya jebol juga. banyak yang berpendapat termasuk saya karena si gadis sudah tidak memiliki ibu maka ia kurang mendapat perhatian dan belaian kasih sayang ibu juga perlakukan bapaknya yang secara psikis kurang memahami apa yang anaknya inginkan. contoh kecil kemungkinan dengan upay ia mengupas kulit bawang itu bisa saja ia berharpa bisa membeli sesuatu yang ia sangat inginkan sekali namun sang bapak memintanya untuk kebutuhannya sendiri. karena di masa usia remaja seperti itu banyak sekali keinginan konsumtif akan sesuatu hal atau barang yang terang saja ia menyadari orang tuanya tidak dapat memnuhi keinginan tersebut maka ia berupaya mencari uang sendiri namun ternyata ia tak dapat menikmati hasilnya atau banyak pendapat kami (para tetangnga) yang melihat secara langsung dan berbaur dengan kehidupan sehari-hair keluarga ini.
gadis yang dulu saya lihat sosok yang sangat menyenangkan,ceria, genit, dan selalu penuh dengan selera humor namun kini terakhir saya menjenguknya hari kamis kemarin saya melihat tubuhnya mengurus, pandangannya kosong dan raut wajahnya tak selepas dulu seolah ada beban menggelayut yang seolah ingin ia sampaikan pada saya. gaya berbicaranya pun berubah hanya ada sedikit sisa-sisa selera humor dan genitnya masih bisa saya rasakan. dari seluruh gaya bicara, gaya berjalan dan tatapannya ia seolah mencerminkan seseorang yang sangat saya kenali seorang yang juga telah lama mengalami gangguan kejiwaan sejak kecil. saya seolah melihat sosok lain dari gadis remaja ini sosok dia yang dulu pun sering berinteraksi dengannya. dengan saya dengan kami, karena begitu amat sangat mengenalinya.
kemudian saya sampaikan hal ini kepada ibu saya
"mi..kok sekarang dia sedikit mirip sekali tingkah polah nya sama si bunga (sebut saja demikian) ya...?"
"iya... kayaknya sih emang dia ada gangguan pada syaraf  katanya syaranya kena jadi kaya gitu deh"
"termasuk depresi akut atau stress ya??" tanya saya
"sepertinya ada gangguan jiwa atau seperti nge-batin mungkin"
saya hanya terdiam dan berdo'a semoga dia segera kembali normal seperti sedia kala kembali sehat dan ceria... menikmati tiap celotehannya yang lepas bebas dan senyum tawanya yang ceria. Aamiin.

tetapi.........
ternyata saya menemui kembali kasus yang hampir nyaris sama dengan tetangga saya ini.
kemarin sabtu sepulang kerja teman saya mengajak saya pergi ke bogor untuk menjenguk ibu temannya yang sedang sakit, kebetulan lebaran 2 tahun yang lalu pun saya sempat bersilaturahmi kesana dan saya berfikir ibunya sakit menua atau sakit biasa saja ternyata sampai disana saya disambut oleh tuan rumah dan ibunya dalam kondisi fisik yang sehat wal afiat sedikit aneh lalu kami dipersilahkan masuk dan mengobrol menceritakan tentang penyakit yang diderita ibu saat ini. dari awal mula sampai saat ini. saya tertegun dan membatin "kasus yang hampir sama namun pada fase yang berbeda" kenapa demikina setelah saya mendengar cerita beliau dari awal mulanya dan yang kini dideritanya memang berbeda dengan yang tetangga saya derita. jika tetangga saya mengalami kemunduran pada alam bawah sadarnya atau kearah sedikit hilang kesadarannya meskipun masih mengenali orang-orang disekelilingnya namun bertingkah seolah seperti mengalami depresi berat sedangkan ibu temannya teman saya ini masih bisa diajak komunikasi dengan baik bahkan sangat baik sehat secara fiisik dan masih amat sangat sadar dengan yang beliau alami, penyakit yang sedang ia lewati ini bahkan beliau sangat menginginkan bisa terlepas dari penyakitnya yaitu  rasa pensaran yang berlebih atau mungkin bisa saya sebutkan sebagai "kepo syndrome" istilah yang saya buat sendiri karena mendengar dari penuturan beliau yang setiap kali ibertemu dengan orang asing beliau selalu ingin berkenalan, menanyakan nama, alamat dll. jika hal itu tidak dapat terpenuhi maka rasa kecemasan berlebihan akan sangat mengganggu aktivitasnya, hati berdebar-debar,jantung berdetak cepat, badan melemah (lemas) dan terus mengganggu fikirannya sebelum beliau mendapatkan jawabannya. hal semacam ini sering beliau alami tidak hanya pada orang asing, pada orang-orang yang sudah lama dikenalpun namun sudah lama tak bertemu jika secara tiba-tiba beiau mengingatnya dan ingin bertemu maka hal itu harus segera dilaksanakan agar batin dan fikirannya bisa tenang lantas bagaimana jika sesuatu hal yang terbersit dalam fikirannya ternyata adalah orang yang sudah tidak ada didunia ini lagi bagaimana bisa mengatasi fikiran dan batinnya agak kembali tenang. pengoabtan medis dan non medis pun telah dijalani semua orang-orang "pinter" yang beliau datangi selalu menganjurkan untuk ber-dzikir namun hal itu masih belum bisa secara keseluruhan mengatasinya. waallohua'lam pendapat saya memang benar dzikir adalah salah satu obat hati jika saja mungkin beliau belum menjalaninya denagn istoqomah maka perasaan2 seperti itu masih saja sering muncul.
semua hanya bisa dikembalikan pada Alloh maha penyembuh.
saya juga belum dapat memahami banyak dari kasus-kasus tersebut namun akar dari segaal penyakit adalah dari hati,jiwa dan fikiran. tetap possitive think bersihkan hati dengan ketulusan dan keihlasan dan rasa syukur dan tetap isi jiwa dengan senantiasa berbuat baik mendekat pada sang pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar