Rabu, 02 Juli 2014

surat terbuka

mau ikut2an sama seorang anak pejabat yang bikin surat terbuka untuk salah satu capres di media sosial terinspirasi dari itu saya juga mau nulis surat terbuka tapi ga akan ada kaitannya sama sekali dengan pilpres 2014 saya mah ga ngerti kurang mafhum dan saya juga masih bingung mau pilih siapa masih galau hehehehe ditambah galaunya sama tuan berwarna abu-abu.

dari awal saya emang udah berniat untuk tidak mau lagi menjalin hubungan dengan lelaki kecuali ta'aruf lantas berlanjut khitbah namun apa daya tuan abu-abu yang sedari dulu saya kenal dan sempat menjalin hubungan special yang absurd pun akhirnya bersemi kembali ya boleh di bilang CLBK lah....tapi jujur ini bukan keinginan saya.. bener deh saya ga ada niat sedikitpun untuk balikan lagi sama dia karena saya hanya ingin terus memperbaiki diri karena sekali lagi saya ga percaya PACARAN menjadi jaminan pernikahan.

proses pencarian diri, mempantaskan diri dan memperbaiki diri ini pun akhirnya tercemar ( udah kaya sungai citarum ya tercemar) ya.... entah kenapa sejak pertemuan di acara pernikahan sahabat kami tahun lalu itu hubungan kami makin membaik, silaturahmi berjalan dengan intens dan hingga akhirnya entah apa yang sudah saya lewati tiba-tiba kita merasa dekat dan sim salabim kita jalin hubungan special itu lagi dan saya tidak tau kapan itu terdeklarasi semua seperti sulap tiba-tiba saja ada dan terjadi. dan saya ingin buat surat terbuka untuk tuan abu-abu ini. dengan harapan sih di baca sama orangnya tapi apa daya ya tuan abu-abu tidak tau link blog saya...gapapa juga sih namanya juga curcol hehehhe.

dear akang;

akang... aku ga tau kenapa kita seolah tak bisa berlari jauh seperti ada tali kekang antara kita yang bila semakin menjauh maka tali ini akan menarik kita untuk semakin mendekat lagi. kita pernah melewati masa bersama kemudian berpisah dan tidak ada waktu yang kita lewati bersama lagi meski menghirup udara yang sama, memandang langit yang sama... kita seakan sudah saling melupakan ah mungkin itu bagimu tapi tidak bagiku meskipun waktu bertahun pergi kamu masih saja ada dalam benakku, dalam suara rintihan hati kecilku... "bagaimana kah kabarmu???" namun sedikitpun tak berani ku kirimkan pesan untuk mu lagi setelah kejadian dimana aku marah besar padamu dan kau memutuskan untuk tak lagi menghubungiku..aku terima dan aku berfikir inilah cara tuhan menjauhkan kita....

seiring waktu berjalan melupakanmu aku mulai menapaki hidupku yang baru berhijrah berkeinginan menjadi akhwat yang sholihat dan menempuh jalan ta'arauf dengan orang lain meskipun sejujurnya kamu masih ada dalam benakku hingga pada akhirnya ta'aruf itu tak berlabuh pada khitbah yang ku harapkan dan entah apa rencana tuhan tetiba kita dipertemukan dalam sebuah suasana kebahagiaan pernikahan sahabat kita mempertemukan kita kembali.

akang tau kah kau bahwa sepanjang perjalanan dibonceng olehmu dalam hati ku berperang agar aku bisa bersikap biasa padamu, melupakan rasa rinduku padamu... ku kira tak ada lagi rasa yang tersisa dariku untukmu, ku kira hubungan kita akan lebih membaik menjadi sebuah persahabatan tapi ternyata aku tak mampu mencurahkan segala rasa yang terpendam selama tahunan kita tak bertemu.

aku menyadari ternyata aku masih menyimpan sejuta rasa untukmu, sebelenggu rindu yang sunguh aku tak faham bagaimana itu bisa terjadi padahal kita sudah lama tak bertemu dan berkomunikasi dengan baik,bukan????

awalanya aku berfikir ini hanya karena terbawa suasana, terbawa rasa rinduk seorang kawan lama namun seiring waktu entah bagaimana akhirnya kita melewati semua tak tersadar kita ada pada waktu seperti saat ini... kita bersama lagi...

akang... jujur saja aku ingin menegaskan padamu tak seharusnya kita kembali bersama jika tak ada tujuan dari perjalanan ini.... aku tak ingin lagi bertahan seperti ini....

aku tau akang ... kamu memang belum bisa mengambil keputusan terbaik untuk hubungan ini tapi percayalah aku menyayangimu sepenuh hatiku...setulus jiwaku.... namun aku tak ingin membakar diriku sendiri dengan sebuah pengharapan yang ku hembuskan.

hatiku ini begitu rapuh tak mengertikah kau jika ini bukan mauku....
aku pun tau kamu takan menahanku untuk pergi namun aku takan beranjak jika bukan kamu yang melepaskan genggaman ini....

akang... bagaimana aku bisa terus bertahan dengan segala sikapmu... aku tau kamu tak seperti aku yang mencintaimu.... seperti aku mengharapkanmu.....tolong lepaskan saja aku...tak seharusnya kamu datang dan masuk kembali dalam hidupku jika hanya ini yang harus aku dapatkan.

tak mengertikah kamu.... bahwa perempuan hanya akan bertahan pada kepastian.... aku bisa saja berlari sejauh mungkin namun hati ini tak mampu memungkiri bahwa aku memang ingin bersamamu sebisa aku sejauh kamu mau.

sering ku bertanya benarkah kau mengharapkanku menjadi bagian dari hidupmu???

hal ini sering terjadi padaku dan berakhir dengan kepedihan..haruskah aku kembali merasakannya berulang-ulang dan 2 kali rasa itu harus ku telan dari orang yang sama yaitu kamu....

aku sudah siap kehilanganmu.... dan saat itu jangan pernah kembali lagi... jangan pernah ada masa yang kita isi dengan sebuah perasaan yang tak mampu kita perjuangkan. oh bukan kita tapi kamu..ya kamu tak ingin memperjuangkannya bukan????

apapun alasannya tolong jangan biarkan aku terombang-ambing oleh perasaan yang kita ciptakan bersama.... sebaiknya katakan saja jika YA ataupun TIDAK.... aku tak menyesali rasa ini masih tersimpan rapi di hatiku..tapi kenapa masih ada dihatimu jika kamu masih saja tidak mampu membawanya ke tempat yang ku harapkan. bukan ku ingin mendahului tuhan tapi bukankah tuhan ingin kita berjuang??? bukan diam dan berharap jawaban datang.

tapi percayalah kang.... aku mencintaimu dengan setulus hatiku...merindukan setiap tawa saat kita bersama.... menggigit pundakmu dengan sejuta rasa.... entah sampai kapan aku kan begini... menanti ragamu hadir dihadapku meski harusnya kamu tau bahwa dijiwaku, dihatiku kamu memiliki tempat luar biasa...tempat dimana aku selalu berharap semoga tuhan benar-benar mengabadikannya. 

kang..harusnya aku tak menuntut atas cintaku padamu...tak harusnya aku berharap muluk-muluk atas hubungan ini karena ku sadari aku hanya mampu mencintaimu saja. 

harusnya kamu tak datang.... dan harusnya tak ku biarkan kamu kembali..... tapi mengapa tuhan mempertemukan kita kembali.......

aku tak ingin rasa cinta ini tumbuh bak semak belukar rimbun namun tak ada yang menginginkannya tumbuh.

aku hanya ingin mencintai dengan sepenuh hati kepada lelaki yang kelak kan menjadi imam shalatku.. yang semoga alloh ridhoimu.... dan alloh berkahi...

akang.... surat ini adalah segala keresahan dalam hatiku yang tak mampu kesampaikan hingga lidahku kelu....

apapun kelak ketentuanNYA... aku berharap takan ada lagi luka. dan selalu kamu bahagia dalam setiap bulir-bulir kehidupan, dalam setiap rintik hujan dan setiap nafas yang dihembuskan. percayalah sampai akhir nanti bahwa aku mencintaimu meski aku tak mengerti sampai kapan begini dan mengapa begini.... jangan pernah tanyakan itu dalam hatimu...karena hatiku tak memiliki alasan untuk memilih mencintaimu.

your dearest....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar