Senin, 21 Juli 2014

Sayap-Sayap Patah, Puisi Patah Hati Kahlil Gibran

wahai langit tanyakan padaNya
mengapa dia menciptakan sekeping hati ini
begitu rapuh dan mudah terluka
saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
begitu kuat dan kokoh 
saat berselimut cinta dan asa

Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu didalam hati ini
mengisi kekosongan didalamnya
menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
menimbulkan segudang tanya
menghimpun berjuta rasa
memberikan semangat
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira

mengapa dia menciptakan keresahan dalam relung jiwa
menghimpit bayangan menyesakkan dada
tak berdaya melawan gejolak yang menerpa

Wahai ilalang..... 
pernah kau  merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
mengapa kau hanya diam...katakan padaku
sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini
sesuatu yang dibutuhkan raga ini 
sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali 
desiran angin membuat berisik dirimu
seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
aku tak tahu apa maksudmu
hanya menduga

Bisikanmu mengatakan ada seseorang dibalik bukit sana
menunggu dengan setia,
menghargai apa arti cinta
hati yang terjatuh dan terluka
merobek malam menoreh seribu duka

Kukepakkan sayap-sayap patahku
mengikuti hembusan angin yang berlalu
menancapkan rindu
disudut hati yang beku
dia retak, hancur bagai serpihan cermin berserakan
sebelum hilang diterpa angin...
sambil terduduk lemah...

Ku coba kembali mengais sisa hati
bercampur baur dengan debu
ingin ku rengkuh....

Ku gapai kepingan disudut hati
hanya bayangan yang ku dapat
ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini 
Ia telah patah....
tertusuk duri-duri yang tajam
hanya bisa meratap 
meringis....
mencoba menggapai sebuah pegangan...




Karya :kahlil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar