Rabu, 28 Oktober 2015

ghibah, benci dan lain sebagainya

saudariku sayang, kenapa kini kita berjauhan saling menjauh dan membiarkan batas tumbuh antara kita...
sayang, aku tau sikapmu keras dan ego mu tinggi maka dari itu aku putuskan untuk memilih diam bukan karna aku menghindarimu hanya saja aku takut kamu tak menginginkanku berada dekat denganmu...

saudariku... sudah seberapa jauh rasa ketidak sukaanmu terhadapku....aku tidak tau apa yang menjadi alasanmu begitu kau membenciku bahkan keluargaku....

baiklah,tidak mungkin ada asap jika tak ada api...mungkin aku n keluarga pernah salah yang pada akhirnya menumbuhkan kebencian itu...apapun itu tak pernah berniat untuk melukaimu...dan tanyakanlah pada hati nuranimu.....tuhan pun tau itu

saudariku, bagaiamanapun aku berbicara takan merubah rasa benci itu dihatimu..karna benci itu adalah pilihan hidupmu yang kau jalani untuk berdampingan hidup denganku n keluarga...

saudariku, aku lelah sebetulnya dengan ini semua tapi aku bisa apa??? q hanya berharap pada Alloh semoga akan ada jawaban dari setia teka-teki ini....
mungkin benar kata orang, hidup berdekatan dengan saudara akan bau seperti kotoran....q sebetulnya sakit saat kau caci ibuku, saat kau ghibah aku dan saat kau mencela aku...tapi q tak ingin ikut membencimu juga. kenapa harus membawa teman-teman mu untuk ikut membenciku sehingga apapun yang aku n keluarga lakukan selalu salah.

baiklah saudariku terserah saja dengan sikapmu...aku tak berhak menilaimu bahkan megajukan pertanyaan..KENAPA MEMBENCIKU??? itu semua adalah pilihanmu.

entah kapan dan bagaimanapun kamu tetap sodariku yang ada pertalian darah antara kita....
aku takan memintamu untuk berhenti membenciku dan memaafkan aku atas kesalahan yang aku tidak tau....kita bagai perang dingin dimasa lalu dan tak tau kapan akan berakhir.....

terus saja lakukan sesukamu terhadapku, membenciku, mengghibahku, menghasut orang untuk ikut membenciku, bahkan mencaciku....itu adalah pilihanmu...aku takan membalas...
aku cukup tau diri bahwa aku hanya manusia yang juga tak luput dari salah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar