diperuntukan teman kerja saja...entah kenapa juga akhir-akhir ini saya merasakan seolah apa yang telah dan pernah kami lewati bersama seperti melayang-layang dimemori saya meminta saya untuk mengenangnya kembali. jujur saja saya sudah mengikhlaskannya jika ini yang terbaik untuk kami. memang hubungan kami telah lama berakhir sekitar 1 tahun yang lalu hanya saja kami tetap keep in touch dan bersahabat ehmm bukan sepertinya bukan bersahabat karena terkadang kami saling mengisi lebih dari sekedar teman dan terkadang kami acuh seolah tak saling kenal. entahlah ini hubungan yang rumit memang.
ilustrasi |
entah bagaimana saya bisa melewati hari-hari tanpa candaan dan suaranya karna selama ini dia selalu hadir dalam hidup saya melalui dimensi yang lain. saya mulai merindukannya mungkin ia juga sama halnya dengan saya karna saat ini saya sedang membaca beberapa status pasca perpisahan kami yang mengisyaratkan keadaannya yang mencoba untuk tak terluka atas perpisahan kami (saya tidak sok PEDE bahwa itu status untuk saya hanya saja dia tidak mudah mengatakan apa yang dia rasa lewat ucapan). sudah hampir 6 minggu ini kami benar-benar tidak ada komunikasi lagi meskipun saya pernah mencoba untuk menghubunginya dengan menggunakan layanan private number. karena jujur saja saya belum ada keberanian untuk menerima penolakan ketika telepon saya justru ia reject. sekalipun pernah beberapa hari yang lalu saya mencoba untuk menghubunginya dengan tanpa layanan private number namun saya kecewa karna nomernya tidak aktif, entah itu karna lowbeth atau memang ia sudah benar-benar ingin meninggalkan saya. saya masih ingat jelas ketika saat-saat kebersamaan kami pergi kedaerah pegunungan untuk berlibur hanya berdua. tidak ada dokumentasi gambar kami berdua karena ia bilang semua yang kita alami berdua biarlah hanya menjadi kenangan kita berdua saja. saya sejujurnya tidak setuju tapi saya tau dia bukan orang yang mau bertoleransi dengan pendapatnya. hari itu saat waktu kita lalui bersama semua rasa semua canda dan luka kita simpan dengan rapat dalam hati kita. saya tidak tau apa yang ada dalam hati nya namun dalam hati saya, saya bahagia saat bersamanya dan ia mengetahui itu meski kita bukanlah sepasang kekasih.dan sepanjang perjalanan kami, ia tak pernah melepaskan pegangan tangannya. ia menawarkan saya untuk digendongnya karena saya terlihat letih menelusuri jalan hutan lindung yang kami kunjungi namun mana mungkin saya tega membiarkannya menggendong saya (dengan bobot badan saya yang memang sih tidak segemuk dulu bahkan jauh lebih kurus dibanding sebelumnya menurut teman-teman saya begitupun dia) sementara ia pun cukup lelah apalgi saya merasa risih saja jika harus digendong oleh lelaki. at least saya berharap semoga perpisahan ini adalah jalan untuk kita meraih kebahagiaan yang kita cari selama ini. aku merindukannya sesosok kawan namun lawan. kita pernah mengukir cerita dalam hati yang takan pernah tak terkenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar