ku lihat bapak tak sekuat dulu,tak setangkas dulu,tak sewaspada dulu...aku memakluminya yah tak apalah sedikit cedera pada redtama-ku (kendaraan roda dua yang ku beri nama "redtama) asal bapak selamat dan sehat
“ya alloh kulihat dengan mataku kini bapak ku tak sekuat dulu…tangan-tangan kekarnya kini mulai melemah…. Penglihatannya tak setajam dlu…. Cengkaraman2 tangannya tak seerat dulu….
Ya alloh kini kusadari aku telah lama bersandar pada bahu kekarnya yang tak perdulikan lelahnya…yang terkadang melawan suara kerasnya dengan jeritan pemberontakan dariku….
Kemarin aku melihat sendiri bapaku mulai melemah… meski tetap harus terlihat kuat …
Betapa aku tak pernah pedulikannya hingga hari ini baru ku sadar banyak yang berubah pada dirinya… kulitnya mulai keriput rambutnya sudah mulai beruban walau hanya beberapa helai,,,, giginya mulai keropos….tak pernah sedikitpun aku perduli katika jari jemarinya terluka karna harus tetap mengayuhkan cangkulnya dikebun… pernah aku melihat kaki bapak terluka karna tertusuk duri dikebun tapi aku hanya berlalu tak ada sedikitpun yang ku lakukan….. padahal pasti ketika ku kecil dulu saat kakiku terluka selain ummi pasti bapak yang dengan sigap menolongku membantu membersihkan lukaku meski terkadang bapak berkata dengan keras atas ketidak hati-hatianku….terkadang sering ku melihat bapak berlari kehujanan sepulang dari bekerja tapi lagi-lagi aku tak perduli aku hanya melihat dari dalam rumah seharusnya aku menjemputnya aku bawakan payung untuknya tapi itu tak pernah ku lakukan…padahal aku ingat saat aku tak bisa pulang ke rumah karna kehujanan maka bapak lah yang menjemputku…
Terkadang aku berbeda pendapat dengannya banyak kesalah pahaman yang terjadi antara aku dan bapak… bapak selalu berkata keras dan aku tak mau perduli aku tetap berdiri pada keegoanku…. Mungkin hatinya terluka ketika ku jawab perkataanya dengan amarah….sejujurnya aku tak pernah berniat untuk membantahnya aku hanya ingin berpendapat saja.
Bapak adalah lelaki kuat yang ku punya….saat ini esok hingga kapanpun kau adalah lelaki yang tak pernah menyakitiku..kau mengajariku berjalan meski ku terjatuh tak pernah engkau bosan membangunkan ku agar ku mulai melangkah lagi lagi dan lagi..,ketika ku belajar bersepeda aku ingat masih ingat sekali bapak tak pernah melepaskan pegangannya disadel belakang sepedaku hingga bapak yakin aku bisa meski akhirnya harus terjatuh lagi bapak tak pernah bosan untuk tetap dibelakang ku bersiap memegang bagian belakang sepedaku hingga kau lepas aku dan bisa berjalan dengan lancar kau sabar menemani dan menjagaku meski dari belakang. aku masih ingat bapak ingat sekali sepeda itu sepeda pertamaku sepeda yang meski hanya mampu kau belikan aku sepeda bekas tapi aku sangat bahagia.…saat kau ajari aku mengendarai motor meski berkali kali ku terperosok menabrak kau tak pernah marah kau hanya tertawa dan membiarkanku mengatasinya sendiri meskipun kau pernah marah sekali ketika ku mengendarai motor sendirian dan terjatuh hingga bagian motor tergores… kau berkata dengan sangat keras sekali agar aku tak pernah melakukannya sendiri bila belum terlalu mahir.
Aku tak kan bicara tentang keburukanmu bapak….ditulisan ini aku hanya ingin mengingat semua yang pernah kau lakukan untuk ku,meski kadang aku merasa kau tak adil atau mungkin karna aku anak perempuan hingga kau memperlakukan aku berbeda dengan adik laki-lakiku….
Bapak…aku tau engkau bekerja dengan sangat keras berjuang untuk menghidupi aku dan adik-adik ku meski bapak hanya sebagai buruh saja dan harus bekerja keras di kebun agar mendapat uang tambahan.
Bapak ku yang kuat kini tak sekuat dulu….kau tak semawas dan selihai dulu. saat mengendarai motor kini…ku lihat langkah mu mulai gontai..
Bapak maaf untuk kejadian beberapa hari lalu ketika kau pulang dari masjid dengan sepeda butut itu,,,kita berpapasan ditengah jalan dan kulihat kau sedang mengotak-atik sepeda bututmu dengan angkuh dan sombongnya aku hanya melewatimu tanpa bertanya apa yang terjadi dengan sepeda itu atau bahkan membantumu….. ya memang aku masih sangat marah karna kejadian sebelumnya tapi tak seharusnya aku membiarkanmu sendirian di tengah jalan bersama sepeda butut itu…hingga saat kau tiba dirumah kau banting sepeda itu,,,entah kau marah dengan sepedanya atau dengan sikapku….sekali lagi aku berpihak pada keegoanku … dan aku menyesalinya
Bapak…pengorbananmu takan bisa ku balas tak kan pernah mampu aku membalasnya aku hanya mampu berterima kasih atas semua yang telah kau lakukan untuk ku meski itu tak cukup.,,…..aku hanya berdo’a semoga bapak dan ummi senantiasa diberi kesehatan,keselamatan dan kebahagiaan,,,oleh Alloh SWT.
Bapak…semoga aku bisa menjadi seperti engkau saat kau lemah dan tua nanti aku ingin menjagamu menemanimu di sisa waktu yang kau punya…saat daya ingatmu mulai melemah saat tubuh kekarmu mulai membungkuk aku ingin menjagamu dengan sejuta kasih sayang yang pernah kau curahkan untuk ku… semoga Alloh memberi kesempatan itu…aku ingin menjaga mu dan ummi ..menjaga dan merawat kalian dengan sebaik-baiknya agar kalian tak pernah merasa sia-sia memiliki kami…!
bapak ummi do’akan kami agar menjadi anak yang sholeh/hah agar kami bisa menolongmu dengan do’a-do’a kami saat kalian tak lagi didunia ini…
Bapak you are the best….. laki-laki terhebat yang ku punya…..