saya ingat saya memiliki janji menemui teman saya dirumahnya jam 8 maka saya mengakhiri pertemuan dengan teman saya ini sekitar jam 19.15 wib karena perkiraan perjalanan dari mall ke rumah teman saya yang tidak terlalu jauh dari rumah saya hanya bertetangga desa saja cuma 30 menitan dan biasanya sahabat saya ini sudah sampai di rumah jam 19.00 wib seusai bekerja.
dan saya tiba dirumahnya jam 20.00 tepat alhamdulillah namun sayangnya sahabat saya belum sampe di rumah karena ternyata kereta yang biasa ia gunakan pulang kerja mogok di stasiun kebayoran alhasil saya fikir tak apalah menunggu sambil bercengkrama dengan ibu dan bapaknya karena beliau baru pulang kampung saya disuguhi kacang mede goreng...(ehmm yummmyyy tau aja kalo saya doyan banget hehhehe)
sembari menunggu sahabat saya tiba dirumah, bapak nya sahabat saya ini membuka pembicaraan tanpa basa-basi tentang kondisi rumah tangga sahabat saya ini (sahabat saya sudah menikah hampir 2 tahun dan belum dikarunia anak jadi atas permintaan orang tuanya untuk tetap tinggal bersama).
banyak hal yang disampaikan oleh bapak kepada saya seolah saya seperti anaknya sendiri. dan apapun yang ia ceritakan pada saya perihal permasalahan rumah tangga sahabat saya ini seakan seolah memberi wejangan kepada saya. sesekali saya hanya menjawab dengan anggukan kepala jika saya setuju dengan apa yang disampaikannya itu dan terkadang saya menjawab sedikit agar tak terlalu kaku perbincangan kami.
aku banyak diam sepanjang si bapak bercerita tentang memilih suami, tentang masa depan, tentang harapan orang tua ketika putrinya yang sudah dibesarkan penuh kasih dan cinta, disekolahkan tinggi demi ilmu yang akan membawanya pada masa depan yang lebih baik, tentang menjadi seorang wanita untuk ayahnya.
ah.... aku hanya mampu menjadi pendengar yang baik karena hanya itu yang bisa ku lakukan sambil menikmati kacang yang baru saja diangkat dari penggorengan. masih panas dan nikmat disajikan dalam cuaca usai hujan.
ya hujan baru saja mengguyur kampung ini, kampung dimana terlalu banyak pakem-pakem yang harus ditaati memberi nuansa senyap dan hangat dalam juluran selimut.
pukul 21.25 wib sahabat saya tiba dirumah ia langsung mengajak saya ke kamarnya kebetulan pula suaminya memang sedang 2 hari ini pulang kerumah orang tuanya meski sedang tidak ribut ataupun bertengkar, hanya sekedar menjenguk saja.
sahabat saya pun tanpa basa-basi langsung mengutarakan uneg-unegnya, semua permasalahan hidupnya, tentang keluarganya, tentang rumah tangganya dan tentang semua hal yang selama ini ia simpan dan membebani fikirannya.
sejenak saya menghela nafas dan lirih dalam hati . ya alloh terima kasih Engkau maha mengetahui sedang aku tidak... Engkau memberikan gambaran jelas untuk sekedar bersyukur bahwa apa yang Engkau beri adalah yang terbaik untuk hamba. alhamdulillah.... Engkau belum memberi jodoh untuk hamba pasti karena Engaku apa yang hamba butuhkan.
pukul 23.00 wib setelah saya melihatnya lebih tenang dan semua cerita sudah habis ia sampaikan kepada saya meski ia meminta saya untuk menginap tapi saya memilih untuk pulang karena saya tau saya pasti akan kesulitan tidur jika harus menginap di rumah orang lain meskipun dulu saya sering menginap dirumahnya dan saya hampir bisa dipastikan akan insomnia sepanjang malam.
note : saya yakin kamu wanita hebat, wanita kuat saya dapat melihatnya itu dari kata-katamu, dari hal yang kamu sampaikan pada saya itu sangat menjelaskan sekali kamu lebih dewasa dari sebelumnya, kamu lebih bijak dari sebelumnya dan yang pasti kini tak lagi saya temui urain air mata yang mengalir di pipimu berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
sahabatku.... ishbir..innallaha ma'ana.... bersabarlah.. Alloh bersama kita.
hujan malam ini pertanda dari Alloh bahwa selalu ada berkah dalam setiap kejadian...
dan selalu ada cerita setelah hujan usai memberi ku banyak makna dan pengharapan baru.
membuatku harus tetap bersyukur sepanjang usia. setiap hujan adalah cara tuhan mebersihkan jiwa kita seharusnya, bahwa hujan adalah kasih sayangNYA.
pict form google |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar