saya pernah kok patah hati pernah juga berfikiran seperti itu maka atas pengalaman saya itu maka saya berfikir seperti ini. ketika saya patah hati dulu juga meraung-raung menangis dan seolah semua menjauh berpaling menyedihkan sekali diri saya sampai saya kemudian ditinggalkan seperti ini, apa yang sudah saya lakukan dan belum saya lakukan sehingga saya harus mengalami patah hati, dikecewakan oleh orang yang saat itu saya fikir dialah segalanya yang saya cari,yang saya buituhkan tapi itu hanya berjalan selama 2 minggu saja lalu kemudian saya bangkit dan berkata pada diri saya sendiri I can Do anything Without U. I wanna be Happy. saya tanamkan betul itu pada diri saya dan kemudian saya bangkit merangkai mimpi yang sempat tertutup oleh rasa semu seolah semua nya darinya itu yang saya butuhkan dan cukup untuk hidup saya. saya terus berlari dari masa-masa mendung itu berlari mengejar matahari dan pelangi dan seiring waktu saya bisa melewatinya, bisa bernafas dengan leluasa. hey saya bisa melakukannya lalu apakah orang lain tidak bisa. saya yakin kamu bisa. sangat bisa. kamu tak seperti saya yang lemah bahkan ummi selalu membandingkan antara kita bahwa aku lebih lemah dari mu lalu kenapa kemudian ummi terlalu begitu mencemaskan mu seolah bahwa semua sudah berakhir dan kamu takan bisa kembali kepada kenyataan.hey apakah kamu berfikir saya lah yang menyebabkan semua ini karena permasalahan yang dulu antara kamu,dia, saya dan kita belum menemukan titik terang. apakah kamu juga berfikir penyebab dari keputusannya meninggalkanmu adalah karena keputusan saya yang belum mau untuk dilangkahi menikah olehmu terlebih dahulu. mungkin orang lain yang tidak tahu alasan saya akan berfikir begitu lalu bagaimana dengan kamu????
ketahuilah saya tidak pernah bermaksud untuk menghalangi kalian mencapai kebahagian kalian, tidak begitu...percayalah! ini begitu sensitif dan selalu saja saya tak bisa menahan emosi saya ketika nyaring permasalahan ini kembali menguap saya bahkan terasa begitu sesak dada saya dan nyaris saja saya tak mampu membendung pertahanan saya lebih mirip dengan bendungan katu lampa yang tempo hari pernah jebol dan mengakibatkan banjir yang luar bisa begitu pun dengan hati ini, air mata saya selalu menetas bahkan sejak secara seolah menyudutkan dan memaksa saya untuk memberi izin kalian menikah rasanya begitu sesak seolah ingin meledak ini bukan saya lebay tapi itulah yang saya alami dan kamu tak pernah mencoba untuk mengerti dan memahami kan? kamu hanya bersikap bahwa semua harus berjalan mengalir mungkin juga kamu berfikir untuk pasrah saja. saya tidak bisa membaca hatimu kemarin sekarang maupun nanti. tapi percayalah pada saya bahwa saya tidak bermaksud untuk menghalangi kamu mencapai kebahagiaanmu. bukan seperti itu seandainya saja dia pacarmu itu tidak melakukan tindakan yang membuat saya kecewa padanya mungkin kalian sudah saya persilahkan untuk menikah tanpa harus saya memikirkan bagaimana perasaan saya, nasib saya dan seharusnya saya bahagia kan karena kamu adik tersayang akan ada yang mengayomi,membimbing, dan bertanggung jawab atasmu dunia dan akhirat. kamu tidak tau kan bahwa hampir saja saya ikhlas kamu terlebih dahulu menikah sebelum akhirnya saya tau fakta bahwa dia pacarmu itu melakukan seolah seperti intimidasi untuk saya, keluarga pacarmu bahkan berulang kali meneleponmu untuk menanyakan apakah saya sudah mau dilangkahi??? lalu fakta yang paling saya tidak menduganya bahwa pacarmu itu juga tidak ingin dilangkahi oleh adiknya yang juga ingin menikah lalu agar dia tak dilangkahi oleh adiknya maka dia ingin agar saya mau dilangkahi. apakah semacam itu adil???apakah hal itu baik??? hey dia pacarmu itu dan keluarganya saja sudah tidak memikirkan perasaan saya atau lebih tepatnya ummi, kamu tau kenapa karena dengan hal ini amat sangat mengganggu fikiran dan perasaannya. coba kamu lebih lihat hal dengan detail lagi. mungkin kamu tidak akan tau bagaiamana bapak tak membiarkan aku mengeluarkan pendapat sedikitpun setelah kedatangan keluarga pacarmu kerumah yang ternyata juga bukan permintaan dari keluarga kita dan keluarganya pun tak tahu perihal alasan mendatangi rumah kita. apakah kamu dapat berfikir tentang hal ini. kamu tau tak ada satupun yang membela saya, ummi bapak bahkan mereka (sodara2) membela mu, bahkan ummi selalu merayu saya untuk membiarkan mu menikah lebih dulu saya mulai tergoyah dan mengizinkannya hingga saya mengetahui fakta-fakta itu. lalu apakah kemudian saya harus mengorbankan perasaan pada orang yang juga tidak mau mengerti perasaan saya, awalnya saya berfikir saya lah yang egois menjadi penghalang kebahagiaanmu tapi fakta itu mematahkannya dialah pacarmu yang egois bukan saya. kamu dan dia tidak tau kan bagaiamana tertekannya saya ketika persoalan ini terus menerus memojokan saya. tidak ada yang berada di kubu saya, saya seolah sendirian meski akhirnya juga ummi tidak membiarkan saya dilangkahi entah dengan alasan apa. mungkin tindakan itu didasari atas rasa seorang ibu yang tidak ingin anaknya ada yang terluka perasaannya, semua anaknya ia hanya ingin tetap bersikap adil, itu saja.
bukankah saya tidak pernah melakukan apapun terhadap hubunganmu dengannya. saya membiarkan jalanmu dengannya berjalan adanya tak membuat rintangan yang akan membuatmu dengan nya menjauh.
lalu jika saat ini dia pergi darimu percayalah itu bukan karna saya.
saya tidak melakukan apapun. dan yakinlah Alloh yang Maha Tahu, pemilik rusuk mu takan tertukar dengan yang lain. takan pernah dan Alloh selalu tau yang terbaik untukmu, jika dia lah jodohmu takan lari kemana.
kamu harusnya liat betapa ummi begitu mengkhawatirkan keadaanmu ayolah bangkit, saya tau ummi juga berharap banyak pada dia sama halnya dengan mu namun tidak tahukah bahwa berharap terlalu besar pada manusia kita hanya akan kecewa, berharaplah pada Alloh yang selalu memberi apa yang kita butuhkan dan Alloh takan pernha mengecewakan hambaNya yang bertaqwa.
image from google images |
cukup kan saja ummi yang terus menerus mengintimidasi saya jangan biarkan atas sikapmu itu mengundang orang lain pun ikut mengintimadasi saya juga.
kamu tidak pernah tau atau bahkan mungkin tak mau tau bahwa ada salah satu sodara kita yang meminta pada ummi agar kamu dinikahkan saja dulu tanpa berfikir tentang perasaan saya, padahal dulu ia pun mengalami hal yang kini sedang saya hadapi. tidak kah dia merasakan betul bagaimana posisi saya saat ini tidak jauh berbeda bukan dengan posisinya dulu. meskipun ia tetap dilangkahi oleh adiknya yang tak lain adalah ummi kita. dan menurut cerita ummi dia kabur dari rumah ketika ummi menikah atas permintaan emak (nenek kami).
biarkan sedikit saja saya tenang. biarkan saya melewati hari-hari saya dengan terus berikhtiar agar saya segera mendapatkan jodoh yang terbaik. dukunglah saya agar selalu mempersiapkan diri menjadi wanita yang terus belajar berupaya memperbaiki diri, memantaskan diri untuk jodoh terbaik kelak. bukan terus-terusan harus mendengar kata-kata yang begitu membuat saya berfikiran rumit dan membuat hati saya pilu..
ini ujian kita bersama bagaimana keluarga harus selalu mendukung satu sama lain.dalam segala hal.
ummi maafkan saya jika hal ini melukia ummi, menambah beban fikiran ummi. ini pun bukan ingin saya ummi hingga saat ini belum menikah. tapi inilah yang terjadi. bantu saya kuat menghadapinya meski hingga hari ini pun karena saya ingin yang terbaik untuk keluarga kita. terlebih untuk ummi.
Saya juga hampir dilangkahi adik saya mbak, tapi alhamdulillah tidak jadi. Tapi harus rela berpisah dengan suami karena saya harus kembali ke Hong Kong lagi melanjutkan kontrak kerja.
BalasHapusTapi adik saya yang melangkahi kakak iparnya.... Dulu sempat terjadi pertengkaran antara calon istri dan kakaknya. Tapi setelah di beri pengertian oleh semua keluarga akhirnya bisa legowo dilangkahi adiknya. Sekarang pernikahan mereka baru 6 bulan.
Sabar mbak... ALLAH pasti memeberikan yang terbaik untuk sampean dan keluarga.
NB: Mbak.... tolong alenianya di kasih jarak biar bacanya enak :)
tadinyalegowo mbak cuma saya terlanjur kecewa dengan sikap pacar adik saya itu.
BalasHapusmakasih ya mbak untuk sarannya. ^done revisi^