2 hal ini ga ada habis-habisnya di bahas...di kudu Ibu yang full time atau ibu rumah tangga aja seolah itulah kesempurnaan seorang ibu. tapi di kubu ibu yang bekerja di luar rumah berfikiran bukan berarti mereka bekerja diluar rumah bukan seorang ibu yang seutuhnya.
dan saya termasuk ibu yang bekerja di luar rumah dan ini sangat berat tentunya jangan di fikir bahwa mengambil pilihan untuk bekerja diluar rumah dan meninggalkan anak bersama orang lain meskipun itu entah neneknya, sanak keluarga atau pengasuh yang kita sewa itu seolah semua baik-baik saja.
memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja itu merupakan pilihan yang bagus, mengurus rumah tangga, menjaga anak full time 7x24jam nonstop dan lain sebagainya. itu adalah dambaan setiap wanita yang memang kodratnya adalah menjadi ibu rumah tangga. bisa berinterkasi dengan anak-anak setiap waktu setiap detik tanpa harus merasa cemas was-was dan lain sebagainya seperti yang di alami oleh ibu yang bekerja diluar. bersyukur dan nikmati setiap detiknya. jangan jadi seorang pencibir kepada ibu yang memilih untuk bekerja diluar rumah dan meninggalkan anak-anaknya dibawah pengasuhan orang lain meskipun itu nenek kakenya atau saudara atau bahkan pengasuh yang sengaja di sewa itu adalah hal berat yang setiap hari harus dirasakan.
bagaimana mungkin seorang ibu bisa tenang dan damai ketika meninggalkan anaknya dirumah untuk bekerja diluar rumah....saya merasakannya itu sangat berat tapi ini adalah resiko dari setiap pilihan.
saya telah mengambil keputusan untuk bekerja diluar rumah dan resikonya adalah meninggalkan anak-anak dirumah diasuh oleh neneknya. ya pasti ada yang berpendapat bahwa "ih kok neneknya suruh jadi pengasuh sih ga kasian apa ya dulu anaknya masa sekarang cucunya,,harusnya kan neneknya waktunya santai" ok ini benar harusnya tidak menitipkan anak-anak kepada neneknya tapi setiap keputusan pasti sudah difikirkan matang-matang beribu-ribu kali hingga akhirnya sang nenek lah yang mengasuh anak-anak selagi ibu n bapaknya bekerja diluar rumah. namun ini tentu harus atas kerelaan sang nenek tanpa di paksa dan memberatkan sang nenek.
menjadi full time mom atau ibu rumah tangga saja dirumah juga bukan pilihan terakhir tapi keputusan itu pun sudah di fikirkan baik2. meninggalkan kesempatan besar diluar sana merupakan juga hal yang tidak mudah namun ibu2 rumah tangga full time ini harus merelakannya demi kepuasan batinnya menjadi seorang ibu penuh waktu. jadi ibu rumah tangga penuh waktu juga bukan perkara mudah loh....harus selalu siap apapun kondisinya, menemani anak bermain sampai anak-anak selesai, harus menyiapkan semua keperluan anggota keluarga dan yang harus diketahui adalah pekerja rumah tangga itu tidak ada habisnya. baru selesai mencuci piring eh udah ada lagi piring kotor, baru selesai ngepel eh anak-anak udah ngotorin lantai lagi dan terus begitu setiap harinya. ada saja pekerjaan pekerjaan rumah tangga yang ga habis-habis rasanya.
namun bukan berarti ibu yang bekerja diluar rumah tidak mengerjakan pekerja rumah tangga pada umumnya.... meskipun misalnya ada asisten rumah tangga yang selalu siap membantu lalu bagaimana dengan yang tidak memiliki asisten rumah tangga maka jelaslah pekerjaan rumah tangga pun harus dilakukan. bahkan mungkin bangun tidurnya ibu rumah tangga penuh waktu dengan ibu rumah tangga yang bekerja diluar bisa saja lebih awal bangun ibu rumah tangga yang bekerja diluar rumah. sebelum bernagkat kerja harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sebelum anak-anak bangun tidur lalu menyiapkan kebutuhan anak-anak dan suami baru lah bisa mempersiapkan diri dan kebutuhan pribadi dan ketika pulang bekerja pun akan melakukan hal yang sama menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menemani anak-anak menidurkannya dan melayani suami begitu terus setiap harinya.
jadi apapun pilihannya menjadi ibu rumah tangga penuh waktu atau ibu rumah tangga bekerja diluar sama-sama seorang ibu yang selalu berusaha sempurna untuk anak-anaknya, untuk keluarga kecilnya yang dibangun penuh dengan cinta dan ketulusan kasih sayang. memiliki tanggung jawab yang sama, dan jangan lagi dibanding-bandingkan bahwa ibu yang bekerja diluar rumah bukan lah ibu yang seutuhnya karna mereka tidak pernah tau apa yang sudah dialami dirasakan oleh ibu yang bekerja diluar rumah mereka tidak faham mengapa ini menjadi pilihan.
bersyukurlah bisa menjadi ibu rumah tangga penuh waktu dirumah bersama anak-anak tanpa harus membagi waktu dengan hal-hal lain diluar rumah. dan ibu rumah tangga yang bekerja diluar pun harus bersyukur dengan apa yang sudah didapat dijalani saat ini karna kita tidak pernah tau apa yang sudah dilewatkan oleh ibu2 rumah tangga yang memilih penuh waktu dirumah bersama anak-anaknya. saling menghormati setiap pilihan adalah hal yang lebih baik dari pada saling menjatukan dari pilihan hidup setiap orang.
dan saya sudah mengambil keputusan dengan sangat berat hati untuk tetap bekerja diluar rumah namun saya harus selalu memastikan bahwa keperluan anak saya sudah saya penuhi setiap harinya. sudah saya siapkan dengan baik agar tak terlewat sedikitpun dari hal kecil sampai hal besar.
meninggalkan anak untuk bekerja diluar rumah bukanlah hal mudah setiap ibu pasti merasakan hal yang tidak nyaman dari lubuk hatinya yang terdalam namun keputusan sudah diambil menjadi bagian dari pilihan hidup maka tidak ada kata lain selain berysukur dengan apapun yang sedang akan dan sudah dijalani. lewatilah dengan penuh tanggung jawab dan hati ikhlas agar tidak menjadi hal yang sia-sia dikemudiannya.
dan suatu hari entah kapan seorang ibu pasti akan kembali ke sepenuhnya kodrat menjadi seorang ibu rumah tangga penuh waktu. thanks
maaf jika banyak kata yang salah n menyinggung sebagian orang. ini hanya ungkapan perasaan secara pribadi saja.