Minggu, 20 September 2015

Lansia sayang... tak terbilang

ada pepatah bilang bahwa kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah...ungkapan ini memang betul adanya..... apapun akan dilakukan oleh ibu atau orang tua untuk anaknya tapi tidak bisa menjamin seorang anak akan melakukan hal yang sama.

pepatah lain juga bilang seorang ibu mampu mengurus 10 anaknya sendiri namun 10 anak takan mampu mengurus seorang ibu....

kemarin saya dan teman2 dari beberapa komunitas bergabung dalam satu kegiatan yaitu kunjungan ke rumah lansia area tangerang selatan.

saya jadi ingat sambutan dari pengelola sekaligus pimpinan panti tersebut " ada banyak sebab mengapa nenek dan kakek berada disini (baca : dipanti lansia) dan tak perlu memikirkan hal-hal negatifnya saja, tapi bagaimana kita berusaha untuk melakukan yang terbaik" kira-kira seperti itulah

yah ada banyak latar belakang mengapa nenek dan kakek ini hingga bisa tinggal di panti lansia, saya menemui dan berbicara dengan beliau-beliau serta menggali informasi dari pengasuh atau karyawan yang diperuntukan membantu, menjaga dan mengurus para lansia ini. 

mereka ada disini bisa jadi karna keadaan kondisional keterpaksaan atau memang sengaja ada disini, inilah yang menjadi bahan renungan saya, kelak ketika saya menua tak berdaya apakah nasib saya akan sama atau ketika orang tua saya keadaannya seperti mereka apakah saya akan kalah dengan keadaan saat itu dan terpaksa atau malah sengaja menempatkan dipanti. naudzubillah..semoga alloh memampukan saya untuk merawat orang tua saya kelak hingga habis waktu dariNYA.

yang menarik adalah seorang nenek yang masih sangat semangat tak pernah berhenti dari mulutnya rapalan doa-doa dan tawa lepasnya seolah beliau bahagia. yah bahagia kata yang sederhana namun memiliki penjabaran luas.

nenek haji biasa ia dipanggil, beliau tinggal disini karna dititipkan oleh anak angkatnya yang ia temukan disungai ketika bayi lalu ia bawa pulang dan ia rawat hingga besar sukses dan berumah tangga kemudian suaminya meninggal entah kemudian seperti apa ceritanya namun nenek haji dititipkan disini dan beliau tak terlihat sedih sekalipun tidak pernah dijenguk bahkan beliau pernah mengatakan pada penghuni panti lain sebut saja nek yuyun usianya masih muda 58 tahun namun guratan kesedihan begitu jelas n nampak dari wajahnya, beliau pendiam dan masih sehat bahkan ia tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil saat rekan kami ingin berdongeng. nek haji bilang "ngapain sih nangis mulu yun, segitu udah ada yang nengok lah saya ga ada yang nengok tetep seneng kok" gitu paparnya kira-kira seperti diceritakan oleh mbak karyawan dipanti.

nek yuyun ini masih suka menangis jadi kadang saya sulit berinteraksi dengan beliau, beliau bilang bahwa beliau ga betah tinggal disini tapi inilah kenyataannya. nek yuyun tidak tau keberadaan anak-anaknya bahkan yang menitipkannya dipanti adalah kakak kandungnya. menurut mbak pengurus panti bahwa nek yuyun sedikit mengalami stress karna suaminya meninggal ketika akan berangkat haji. itu menurut penuturan mba pengurus, saya belum sempat bertanya-tanya lebih jauh sama nek yuyun karna beliau kerap kali menangis ketika saya bertanya sesuatu meskipun pertanyaan saya tidak bersinggungan dengan keluarga atau hal pribadi lainnya. karna tujuan kami datang kesini untuk menghibur dan berinterkasi sosial, menemaninya mengaji dan membantu. nek yuyun malang jangan murung lagi ya nek, nek yuyun masih cantik tapi nasibnya tak secantik tapi insyaalloh hatinya cantik. semangat ya nek..

sebetulnya banyak yang melatar belakangi keberadaan mereka di panti tak melulu karna anak yang tidak mau merawatnya. misalnya saja nenek yang berparas kearab-araban beliau masih sehat secara fisik tapi beliau memilih ada dipanti ini kendatipun anak-anaknya meminta belaiu untuk tinggal bersama mereka namun nenek cantik ini (saya lupa namanya, waduh saya yang pikun) lebih senang tinggal dipanti karna katanya banyak teman dibanding dirumah bersama anak menantu dan cucunya ia merasa kesepian karna sering ditinggal sendiri..karna rutinitas anak, menantu dan cucu2. 

atau nenek sri yang mengaku berasal dari tasik berusia 78 tahun, beliau dulunya seorang asisten ruamh tangga, beliau dititipkan disini atas referensi majikannya dan dilaporkan oleh RT setempat dan dinson menitipkannya di panti ini. beliau hanya tau asalnya saja alamt tepatnya rumah dikampung halaman beliau sudah tidak ingat. nenek sri tidak memiliki suami dan anak karna semuanya sudah meninggal dan nenek sri memilih bekerja mejadi ART dan tidak menikah lagi. 
ada juga sengaja dititipka disini karna merasa tak mampu merawat dengan baik takut menjadi sumber dosa karna merawat orang tua bukanlah hal mudah jadi pintasnya mereka titipkan orang tuanya disini agar dirawat dengan baik dan mereka berani membayar biayanya berapapun. maksudnya begini jadi anaknya takut sering terjadi gesekan dengan orang tuanya karna orang tua yg uzur maka akan kembali menajdi anak-anak nah si anak ini takut mengalami kesulitan untuk menghadapinya dan memicu pertengkaran atau hal apapun yang akan menyakiti orang tuanya secara psikis, ataupun fisik.  tapi apakah dengan menitipkan di panti hati orang tua tidak terluka???????????????entahlah....allohua'lam bishshowab.....

ada cerita seorang opa yang memiliki penyakit diabetes dan kakinya borokan atau luka akibat diabet....kakek ini dititipkan disini karna hemat anaknya adalah jika dirawat dirumah dan harus membayar perawat lebih baik dititipkan di panti dengan optional biayanya lebih bisa ditekan dibanding dirawat dirumah dengan resiko yang tidak terduga. saya miris mendengarnya dan mengelus dada..karna saya pernah mengalami hal ini dengan ibu saya sewaktu saya masih SD, ibu saya merawat kakek saya (ayah dari bapak saya yang notabene nya adalah mertua ibu saya :D) meskipun bukan penyakit diabet tapi ibu saya merawatnya full time dan tidak mengeluh, saya membantu ibu saya mengelap kotoran ketika kakek saya buang air besar diranjang, membantu membersihkanya dan ibu saya tanpa merasa jijik atau hal apapun karna kakek saya bukan ayah kandungnya tapi mertua namun ibu saya sepenuhnya mengurus kakek saya hingga wafat. merawat nenek saya dirumah hingga wafat. dan saya banyak belajar dari ibu saya bahwasanya merawat orang tua kita adalah tanda kasih kita, cinta dan kewajiban. jangan jadikan beban tapi ladang amal yang kelak kita akan tuai hasilnya.

dan latar belakang yang paling membuat saya takut adalah asbab kenapa nek marta ada dipanti ini.
beliau seorang yang cerdas, wanita karir yang berpendidikan tinggi, saat bertemu beliaupun terlihat beliau masih sangat cantik dan sehat. ucapan pertama yang keluar dari mulutnya adalah "whats your name??" yah beliau pandai berbahsa inggris mungkin masa mudanya beliau wanita karir yang sukses tak terbayag oleh saya. lalu kenapa beliau ada dipanti?????/ karna beliau tidak memiliki anak dan suami, yupz beliau masih single belum pernah menikah. saat itulah hati saya merajuk pada alloh "ya Robb saya tidak mau sendiri" bukan hanya nek marta yang mengalami ini ada nenek lainya yang saya lupa menanyakan nama. ah, mungkin saya terlalu terlarut dalam kegelisahan saya sendiri.

finally, terlalu banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dan insyaalloh membawa banyak hikmah untuk saya. apapun alasan atau asbab beliau ada dipanti bukan hak kita mengjudge nya...tapi lakukan sesuatu yang kita bisa untuk mereka. nenek dan kakek dipanti alloh maha tau, alloh tidak akan menguji ummatnya diluar kemampuan ummatnya. keep hamasah...semangat terus dan semakin mendekatkan diri pada Alloh, pada tuhan alam raya ini. yang Maha Besar.


nb : saya tidak akan menshare fhoto2nya karna itu privacy tapi kalo ada yang mau berbuat sesuatu sebaiknya lihat disekitar kita adakah nenek n kakek yang membutuhkan uluran tangan kita saat ini.

ini hanya renungan saya pribadi, semoga bermanfaat dan maaf jika ada kalimat yang kurang tepat.

Rabu, 02 September 2015

apalah jadinya aku tanpaMU.....

tak pernah merasa selelah ini sebelumnya...... tak ingin merasa lelah.... apapun yang terjadi.....

merasa mulai apatis.... ingin marah tapi kepada siapa.......

tak ingin benci bahkan dendam...semua hanyalah penerimaan.... begini selalu begini... tapi IA kuatkanku dalam dekapNYA....

IA maha melihat dan maha tau jadi tak perlu rasanya melakukan apapun atas nama kebenaran.

ya..mungkin lelah...sudah selelah inikah aku?????????????

namun tetap takan menyerah..... takan pernah.... never...... karna ada DIA....

penerimaan untuk semua hal yang telah, sedang dan akan terjadi adalah bentuk syukurku padaNYA....

aku bisa apa tanpa NYA......apalah jadinya aku tanpaMU Tuhan...... Alloh Robbku satu-satunya..

jangan biarkanku kalah karna aku takan menyerah
jangan biarkan aku lemah karna aku terus berupaya dalam susah
mungkin lelah bukan berarti kalah lalu menyerah dan memilih diam....