Kamis, 30 Juli 2015

keluargaku adalah kebangganku

saya berasal bukan dari keluarga mapan....saya berasal dari keluarga yang penuh dengan perjuangan bahkan sekedar untuk memasak nasi saya masih memakai kayu bakar dan tungku sebagai pembakarannya.....dari kecil hingga saat ini udah tahun 2015...bayangkan.....!!! tapi kami tidak terbelakang memang inilah kehidupan keluarga kami...masih terus berjuang demi impian.....ini semua kami lakukan demi penghematan....karna bapak saya sudah tidak muda lagi seperti dulu kini penghasilan tetapnya hanya 400 ribu rupiah saja perbulannya...sedangkan ibu saya yang hanya membantu berjualan jajanan anak-anak tak menentu pendapatannya padahal ibu saya harus mengeluarkan biaya besar untuk ke-enam anaknya.

memang saya sudah bekerja alhamdulillah dengan gaji yang cukup sebetulnya untuk sendiri namun dengan syarat saya melupakan semua kebutuhan pribadi saya dan akhirnya ibu dan bapak saya masih harus bekerja (maaf dalam hal ini saya memang belum bisa sepenuhnya bertanggung jawab pada keluarga padahal saya anak tertua). saya hanya mampu mengurangi beban orang tua dengan subsidi yang saya berikan setiap bulannya pada orang tua saya semoga kelak saya benar2 bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga ini (aamiin).

saya memiliki adik 5..kelima adik saya hanya tinggal si bontot yang masih sekolah saat ini baru masuk pesantren sedangkan adik pertama saya bekerja di jakarta dan sambil kuliah, adik kedua saya belum menyelesaikan study strata 1nya memang hanya tinggal menunggu wisuda tapi adik saya ini pun belum kuat secara finansial meskipun sudah memiliki penghasilan tapi mungkin hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari pribadinya saja saya memahami hal itu, adik ketiga saya pun demikian sudah bekerja namun ia masih kuliah dan ia membiayai kuliahnya sendiri, adik ke empat saya baru saja akan masuk kuliah tahun ini. well..jadi mengapa kami harus terus tetap berjuang hanya untuk sesuap nasi di atas meja. tidak seperti keluarga lainnya...tinggal memasukan beras yang telah dicuci ke rice cooker lalu colokan kabel untuk menghubungkan arus listrik dan kemudian ceklek tombol cook dan menunggu warm menyala merah.

kami bukan dari keluarga yang mudah mendapatkan apapun ...orang tua saya, hanya itu lah pekerjaannya namun saya bangga........kami hanya tidak ingin tertinggal dengan kemajuan zaman yang semakin tumbuh cepat jika kami tidak memiliki ilmu maka kami akan tetap hidup tertinggal.

ibuku selalu mengajarkan untuk mendapatkan sesuatu banyak yang harus dikorbankan dan harus bersabar untuk mendapatkannya...ibuku mengajarkan kami dari kecil untuk menabung meski hanya dengan celengan plastik yang kami beli dengan menyisihkan uang jajan.

bapak selalu menunjukan tanggung jawabnya ..ia mau melakukan pekerjaan apapun asal kami bisa tetap makan nasi...sebetulnya hidup kami tidak sesulit yang dibayangkan...alhamdulillah kehidupan kami hanya harus tetap bertahan bersabar n berjuang.....dengan tujuan yang jelas.

mungkin kami ini termasuk kelas menengah kebawah.....hidup keras dan penuh perjuangan tapi saya bangga dengan apapun yang terjadi dikeluarga ini karna dengan itulah menjadikan saya seperti ini. pantang menyerah dengan keadaan.

saya orang kampung tapi tidak ingin terus menerus tertinggal dan disebut kampungan.....orang kampung tapi tidak kampungan....berhak atas kehidupan yang layak dimasa kini dan nanti.
my family with love